Penyebablayar TV Led bergaris - Banyak macam penyebab TV led bergaris pada tampilan layarnya bisa disebabkan karena firmaware data yang korup bisa juga karena kerusakan pada hardwarenya baik kerusakan pada board nya dan yang paling sering terjadi kerusakan pada panellayar itu sendiriPenyebab layar TV Led bergaris atau garis-garis yang muncul pada layar ada yang berbentuk vertikal.
Adabanyak jenis kerusakan pada tv namun yang paling umum adalah hilangnya warna yang ditampilkan. Sehingga terkadang televisi memiliki dominasi warna khusus misalnya warna hijau, biru, hitam dan bahkan merah. Jika sudah seperti ini maka harus segera diperbaiki. Tapi sebelum itu lihat dulu penyebab warna TV tidak normal dan cara memperbaikinya. 1.
Semakin banyak smartphone yang menggunakan OLED sebagai teknologi layar mereka dan walaupun hal tersebut bukanlah hal yang buruk – bahkan OLED terlihat sangat indah dan berwarna daripada LCD – OLED tetap memiliki kekurangan yang mungkin akan membuat para penggunanya berpikir dua kali ketika ingin memilih smartphone baru mereka, terutama bagi mereka yang ingin memakainya untuk jangka waktu yang lama. Kekurangan yang kami maksudkan adalah efek Burn-In yang akan dialami oleh layar OLED seiring dipakainya. Bagi yang tidak tahu, secara singkat Burn-In adalah efek dimana layar OLED akan memiliki tanda yang permanen di layar karena pemakaian yang lama. Lama dalam hal ini dapat diinterpretasikan sesuai dengan kualitas layar yang dipakai, dapat muncul setelah beberapa tahun, namun dapat juga muncul setelah dipakai selama beberapa bulan. Jika kalian penasaran bagaimana wujudnya ketika sebuah smartphone sudah mengalami Burn-In pada layarnya, kalian dapat datang ke toko smartphone terdekat dan melihat ponsel SAMSUNG yang sudah menjadi ponsel display cukup lama. Mengapa Samsung? Ya, karena Samsung telah menggunakan teknologi OLED pada smartphone mereka untuk waktu yang cukup lama, bahkan Samsung terkenal dengan layarnya yang sangat indah dilihat dan kaya akan warna. Tapi coba kalian lihat jelas-jelas pada layar ponsel display Samsung tersebut, 90% akan sudah mengalami Burn-In dan akan kurang lebih terlihat seperti gambar di bawah ini. Baca juga Apa itu Layar HDR pada Smartphone? Terlihat bahwa tidak ada Burn-In yang jelas secara kasat mata. Tapi ketika ditarik panel notifikasinya, apa yang terjadi? Persentase baterai yang ada di bagian atas masih muncul, yang seharusnya tidak ada pada saat panel notifikasi ditarik ke bawah. Pada saat masuk ke menu Settings juga jam yang ada di gambar sebelumnya masih muncul. Yang perlu kalian cari ketika datang ke toko smartphone adalah hal-hal seperti ini kalau kalian ingin “Pixel Peeping“. Mungkin bagi beberapa orang hal ini tidaklah menjadi masalah, tapi bagi kebanyakan orang hal ini adalah sesuatu yang sangat dipertimbangkan karena tentu jika kalian membeli sebuah smartphone, apalagi yang mahal, kalian tidak ingin ada hal yang mengganggu pandangan kalian ketika melihat layar smartphone kalian yang indah itu seperti jam yang menempel besar di bagian atas layar dan tidak dapat hilang walaupun kalian sudah berpindah ke aplikasi lainnya. Nah sekarang kalian tahu bentuknya seperti apa, lalu apa penyebabnya dan bagaimana cara mencegahnya? Mari simak! Secara dasar, perbedaan dari LCD dengan OLED adalah LCD memerlukan sebuah backlight untuk menerangi pixel–pixel mereka, sedangkan pixel yang ada pada OLED dapat mengeluarkan cahayanya sendiri. Dapat dilihat dari gambar di atas, dimana gambar pertama adalah LCD dan gambar kedua adalah OLED. Dilakukan sebuah test oleh Gary Sims dari Android Authority dimana Gary melihat layar Samsung Galaxy S8 yang sudah memiliki Burn-In melalui sebuah mikroskop dan inilah yang didapatinya. Dapat dilihat dari gambar tersebut bahwa LED yang berwarna biru lebih besar daripada LED yang berwarna merah dan hijau. Hal ini dilakukan Samsung pada layar AMOLED besutan mereka karena LED yang berwarna biru lebih rentan terkena efek Burn-In dan yang dilakukan Samsung adalah mereka membuat LED yang berwarna biru tersebut sedikit lebih besar untuk mengurangi daya yang dipakainya dan mencegah efek Burn-In. Baca juga Apa itu Layar Bezel-Less dan Apa Saja Kekurangannya? Jika kalian ingat monitor CRT yang mungkin pernah kalian atau orangtua kalian pakai, seringkali dipakai sebuah screensaver yang akan muncul ketika layar tersebut dalam keadaan tidak dipakai atau statis dan sudah menyala sekian lamanya dimana terdapat gelembung yang bergerak ke segala sisi layar. Hal ini karena fosfor yang menjadi bahan dasar layar CRT akan menjadi semakin lemah dan menyebabkan efek Burn-In. Walaupun namanya Burn-In, tidak ada yang terbakar pada bagian layar, hanya saja fosfor tersebut menjadi lemah karena memancarkan sinar ke bagian yang sama dalam kurun waktu yang lama dan menjadi “Burn-In” pada bagian fosfor pada layar tersebut. Walaupun teknologi CRT dan OLED adalah kedua hal yang sangat berbeda, OLED rentan terhadap Burn-In. Hal ini dapat diambil contoh seperti status bar atau on-screen navigation bar bagi ponsel yang tidak memiliki tombol fisik, LED yang sama terus menerus menyala pada bagian yang sama dan karena menyala dalam waktu yang lama terus menerus, LED tersebut “kehilangan warnanya” atau lebih redup. CARA MENCEGAHNYA Ingat, yang ditekankan disini adalah cara mencegahnya, bukan cara menghilangkannya karena OLED pasti akan mengalami Burn-In, hanya waktunya saja yang tidak dapat diprediksi secara pasti. Beberapa hal yang dapat kalian lakukan adalah Jangan atur Brightness pada layar kalian ke tingkat yang paling terang karena jika demikian LED tersebut perlu mengeluarkan daya yang lebih untuk menerangi layar kalian dan lebih rentan untuk “kehilangan warnanya”. Aturlah sesuai dengan kenyamanan mata kalian. Ubahlah wallpaper kalian secara berkala, kalau perlu pakai Live Wallpaper jika kalian lebih sayang layar kalian daripada baterai kalian. Usahakan memakai wallpaper yang gelap karena pixel pada bagian gelap tersebut akan benar-benar mati dan tidak mengonsumsi baterai smartphone kalian dan juga mengurangi kemungkinan adanya efek Burn-In. Jika terdapat fitur Always On Display, lebih baik matikan saja jika kalian masih takut juga terhadap efek Burn-In. Jika smartphone kalian menggunakan On Screen Navigation Bar, mungkin aplikasi seperti Navbar Apps akan sangat berguna bagi kalian. Aplikasi ini dapat mengubah wujud Navigation Bar kalian sesuai yang kalian inginkan, bahkan terdapat animasi yang menarik. Namun, Burn-In biasanya terjadi dalam kurun waktu yang tidak sebentar. Yang kita bicarakan bukanlah dalam hitungan jam ataupun minggu, bisa jadi beberapa tahun. Jadi, kalian tidak perlu was-was pada saat kalian menerima smartphone baru kalian itu dan pakailah dulu seperti yang kalian inginkan. Tapi tentu tidak ada salahnya juga untuk berhati-hati. Semoga artikel ini membantu kalian dalam menjaga keutuhan smartphone kalian. Sampai jumpa di artikel kami yang berikutnya pada tahun 2018! Selamat tahun baru dan semoga kita menutup tahun 2017 dengan luar biasa! Salam Getective 🙂